.com - Ekonomi makin susah, kalimat ini seakan menjadi perbincangan pilu diantara para ibu-ibu yang berbelanja di warung sebab belanjaan kian usang kian mahal. Ironisnya, kenaikan barang kebutuhan tak diimbangi dengan pendapatan yang cenderung tak meningkat.
Yang tak banyak kita tahu, ternyata tak hanya harga-harga naik saja yang menjadi beban. Diam-diam, nilai rupiah yang makin terjun bebas ternyata juga mempengaruhi pendapatan kita. Akun twitter @Strategi_Bisnis membongkar kenyataan pahit ini. Tak tanggung-tanggung, menurutnya, nilai rupiah kita selama 5 tahun terakhir telah tergerus sampai 53%. Yang artinya, sebab pelemahan rupiah dan inflasi dalam 5 tahun ini, belakang layar nilai honor kita telah dipotong separuhnya!
Berikut petikan ciutan @Strategi_Bisnis di twitter:
Selama 5 thn terakhir, rupiah telah kehilangan valuenya thd dollar 26%.
Selama 5 thn, akumulasi angka inflasi 27%.
Artinya selama 5 thn daya beli rupiah anda kehilangan nilainya total 53%.
Itu menyerupai honor anda diam2 dipotong 53% dan anda tetap tenang2 saja.
Tahun 2014 dollar sekitar Rp 11 ribu. Saat ini sdh tembus Rp 14 ribu.
Dg kata lain nilai rupiah kita anjlok sampai 26%.
Krn imported inflation, harga sebagian barang impor spt gadget akan naik.
Daya beli anda diam2 tergerus sampai 26%. Scary.
Kejatuhan rupiah sampai 26% dlm 5 tahun terakhir ialah fakta muram yg layak diratapi.
Ibaratnya jikalau Anda punya Rp 10 juta maka nilainya hilang Rp 2.6 juta - cukup buat beli Xiaomi yak. Dan tren kejatuhan sampai Rp 14 ribu ini sepertinya masih akan berlanjut.
Selama 5 tahun, akumulasi angka inflasi ialah 27%.
Dg kata lain nilai uang Anda benar2 kehilangan nilainya sampai 27%. Busyet.
Nilai uangmu yg 5 tahun kemudian 10 juta, hari ini hilang 2.7 juta.
Dan kita semua santai2 saja. Mantappp.
Maka benar kata ekonom bahwa inflasi sejatinya ialah pencuri uang kita yg paling ulung dan tak pernah berhasil ditangkap pak Polisi.
Sumber : https://twitter.com/Strategi_Bisnis/status/995111394205880320 Sumber https://www.tipsiana.com
0 komentar:
Posting Komentar