.com - Ayah dari seorang supir Muslim pengantar pizza yang jadi korban pembunuhan, mengampuni dan memeluk pelaku yang dijatuhi eksekusi penjara sebab berperan dalam maut anaknya.
Pada persidangan yang dilaksanakan di pengadilan Lexington, Kentucky, AS pada Selasa 7 November 2017 kemarin, Ayah korban, Dr. Abdul Munim Sombat Jitmoud memeluk terpidana, Trey Alexander Relford, yang menangis meratapi perbuatannya.
Sang ayah mengatakan, ia memaafkan Trey sebab mengikuti aliran Islam. "Islam mengajarkan bahwa Tuhan takkan memaafkan seseorang sebelum orang tersebut mendapat maaf dari orang yang disakitinya," kata Abdul Munim di depan sidang. "Pintu kesempatan untuk mendapat pengampunan dari Tuhan telah terbuka... Jadi, dapatkanlah pengapunanNya. Kamu telah mempunyai babak gres untuk sanggup hidup lebih baik."
Pada malam bulan April 2015, Salahuddin Jitmoud sedang mengantarkan pesanan pizza terakhir sebagai supir Pizza Hut. Naas, ia dirampok dan ditikam sampai tewas di sebuah kompleks apartemen di Lexington, Kentucky. Tubuhnya ditemukan terkapar di pelataran kompleks.
Tiga orang ditahan, tapi sidang hanya memvonis Relford. Ia terbukti sebagai perencana perampokan walau menolak membunuh Salahuddin.
Relford alhasil divonis 31 tahun penjara sehabis dinyatakan bersalah atas keterlibatan dalam pembunuhan, perampokan, dan bukti yang menyampaikan bahwa ialah yang menikam Salahuddin.
Ayah Salahuddin menyampaikan bahwa ia telah memaafkan Relford.
"Anakku, keponakanku, saya memaafkanmu atas nama Salahuddin dan ibundanya."
"Saya tidak menyalahkanmu atas kejahatan yang telah kau lakukan, saya tidak murka kepadamu telah menjadi potongan dari yang menyakiti putra saya."
"Saya murka pada Iblis, saya salahkan Iblis, yang menyesatkan kau dan menciptakan kau melaksanakan kejahatan mengerikan ini."
"Saya sungguh merasa iba pada orangtua kamu, mereka membesarkan kau dan ingin kau menjadi sukses. Kesuksesan kau yaitu kesuksesan mereka, kebahagiaan kau yaitu kebahagiaan mereka."
"Sekarang mereka harus menangis jawaban kejahatan mengerikan (pembunuhan) yang telah kau lakukan."
"Pemaafan dan pengampunan yaitu anugerah terbesar dalam Islam. Saya harus mengeluarkan semua perasaan saya untuk memaafkan orang yang telah menjahati keluarga saya."
Hakim tampak terisak ketika menutup sidang, sementara dengan menangis si pembunuh meminta maaf atas perbuatannya. Diiringi tangis ibu pelaku, Relford kemudian dipeluk dekat oleh Abdul Munim. Sang ayah korban kemudian berbisik di indera pendengaran Relford, "Setelah nanti keluar dari penjara, berbuat baiklah".
Sumber: CNN Sumber https://www.tipsiana.com
0 komentar:
Posting Komentar