.com - Prabowo muda, sudah populer dengan visinya dalam memahami nasionalisme dan patriotik. Baik itu sebelum bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia maupun sebelumnya. Sebelum menjadi seorang kadet atau taruna, Prabowo bersama Soe Hok Gie keluar masuk desa untuk memperlihatkan pertolongan dan pengobatan. Dan ketika menjadi kadet atau taruna, Prabowo memperlihatkan sikapnya dalam bentuk lain.
Menurut kesaksian Made Mangku Pastika, dirinya melihat kesan patriotik dalam diri Prabowo Subianto begitu berpengaruh bahkan dengan tegas Prabowo menolak uang saku dari Pemerintah Australia ketika mengikuti pertukaran kadet atau taruna pada 1974.
Made Mangku Pastika sangat terkejut dan kaget menyaksikan hal tersebut alasannya yakni bagi prajurit menyimpan uang saku biar ada yang dapat membawa buah tangan ke keluarga yakni pujian tersendiri selain tradisi orang indonesia.
Pada ketika Made Mangku Pastika mempertanyakan alasannya ke Prabowo "Kenapa mas tidak mau terima" dan Prabowo menjawab tegas "Kita bukan tentara bayaran,". Tentu saja balasan tersebut diluar dugaannya.
Pastika menuturkan pengalaman itu alasannya yakni dirinya satu angkatan. ''Kalau Prabowo Subianto di Akademi Militer, Kalau saya Akademi Polisi," katanya.
Kemudian pada antara Januari-Februari 1974, dirinya bersama sebanyak 15 taruna termasuk Prabowo Subianto ke Australia untuk mengikuti pertukaran kadet.
"Kami latihan enam minggu, gres dua ahad dikasih uang saku sama dengan taruna Australia," katanya. "Apa yang terjadi, Prabowo menolak uang saku."
Tentunya rekan-rekannya yang lain heran. "Kami perlu duit ketika itu," sambungnya. "Kenapa Mas tidak mau diterima, jawabannya kita bukan tentara bayaran," tandasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa Prabowo Subianto itu merupakan kutu buku. Banyak sekali bacaannya. "Jaringannya (networking) hebat, komunikasi 4 bahasa," katanya.
Menanggapi pernyataan Pastika itu, Prabowo membenarkan dirinya ketika menjadi taruna, daerah tidurnya bersebelahan.
"Jadi dia itu, terlalu banyak tahu soal saya. Saya tidak berkutik," katanya sambil tersenyum.
Prabowo Muda demikian keras terhadap diri sendirinya untuk menjaga marwah prajurit Tentara Nasional Indonesia dan kehormatan negaranya. Makanya tidak heran kalau sampai kini-pun Prabowo terus berkarya dan melaksanakan daya upaya demi kehormatan bangsanya. Berbagai prestasi dia ukir dari mulai pencak silat menjadi mendunia, olahraga polo Indonesia juara, mendorong pencapaian puncak everest, menjadi bapak didik ribuan anak muda papua dan masih banyak lagi formasi prestasi yang selama ini luput dari pemberitaan media. Sumber https://www.tipsiana.com
0 komentar:
Posting Komentar