Klik Jenis-Jenis Bonsai, Bonsai Pohon Kelor, Bonsai Buah-Buahan, Kelapa, Serut, Beringin, Asem, Sancang, Kaliage, Aquascape, Anting Putri, Loa, Arabika, Adenium, Asoka, Ampelas, Azalea

Dulu, Uji Coba Bom Nuklir Ditonton Dari Jarak Dekat

.com - Sejak tahun 1945 sampai sekarang, lebih dari 2.000 kali uji coba bom nuklir telah dilakukan di seluruh dunia. Teranyar, Korea Utara mengklaim telah berhasil melaksanakan uji coba bom hidrogen dengan kekuatan 8 kali lebih besar dari bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima.

Disinyalir, Korea Utara meledakkan bom nuklirnya di bawah tanah dengan kedalaman sekitar satu kilometer yang menjadikan gempa berkekuatan 6,2 skla Richter. Bahkan, getaran gempa yang dihasilkan dari ledakan nuklir Korut terdeteksi di BMKG Padangpanjang.


Meledakkan senjata nuklir di bawah tanah yaitu satu dari empat metode yang dilakukan pada uji coba nuklir. Metode lainnya yaitu melaksanakan ledakan di bawah maritim (underwater), di luar angkasa (exoatmospheric), dan di darat dan udara (atmospheric).

Metode atmosfer atau meledakkan nuklir di ruang terbuka yaitu yang paling sering dilakukan di masa lalu. Beberapa dokumentasi menunjukkan hasil ledakan berupa awan jamur yang menjulang tinggi ke angkasa. Parahnya, akhir ketidaktahuan akan ancaman radiasi, ternyata uji ledakan nuklir dulu sering ditonton dari jarak sangat dekat. 2.100 tentara AS bahkan pernah diterjunkan ke titik nol sesaat sehabis nuklir meledak. Berpuluh tahun kemudian, akhir yang ditimbulkan dari ketidaktahuan ini ternyata sangat mengerikan.

Menonton Ledakan Nuklir


Uji coba nuklir ledakan nuklir di ruang terbuka dilakukan dengan meledakkan hulu ledak nuklir yang ditempatkan diatas menara, balon, kapal tongkang, pulau terpencil, atau dijatuhkan dari pesawat. AS sebagai pemain utama teknologi nuklir tercatat telah melaksanakan 1.054 kali uji coba nuklir, sebagian besar uji cobanya dilakukan dengan metode atmosfer atau di ruang terbuka.

Pengamat VIP menyaksikan uji coba senjata nuklir selama Operasi Greenhouse di Enewetak Atoll, 1951. Gaya mereka layaknya menyerupai menyaksikan film 3D di bioskop.

Uji coba bom nuklir "Small Boy" di tahun 1962

Juru kamera di lokasi uji coba Nevada, 25 Mei 1953

Banyak dari uji coba nuklir di ruang terbukanya ditonton oleh ribuan penonton dan sukarelawan. Hingga tahun 1963, resiko terkena paparan radiasi akhir ledakan nuklir tidak diperhitungkan (tepatnya; salah perhitungan). Bahkan pemerintah AS berkeyakinan ledakan nuklir dengan "jarak aman" tidak berakibat jelek pada area yang bertetangga dengan kawasan yang diledakkan.

Alhasil, uji coba nuklir menjadi sebuah tontonan yang seru. Beberapa tamu bahkan disediakan kursi dan  kacamata khusus biar mereka dapat nyaman menyaksikan ledakan nuklir senyaman menonton gerhana matahari.

Para tentara terpapar ledakan nuklir di lokasi uji coba Nevada, 1951

Percaya atau tidak, lima sukarelawan ini bangkit sempurna di titik nol ledakan ketika sebuah senjata nuklir berkekuatan 2 kilo ton diledakkan di udara. Ginie, meledak di ketinggian 15.000 kaki diatas kepala mereka. Ini merupakan demonstrasi oleh pemerintah untuk menunjukkan bahwa senjata tersebut kondusif dipakai didaerah berpopulasi tinggi. Bagaimana nasib kelima sukarelawan ini tidak diketahui. Yang jelas, mereka telah melaksanakan kesalahan besar.


Pada tanggal 1 Mei 1952, sekitar 2.100 tentara marinir AS ikut serta dalam uji coba nuklir yang dikenal dalam operasi Tumbler-Snapper. Dari jarak akrab mereka menyaksikan ledakan sampai gelombang udara akhir ledakan menerpa mereka. Setelah beberapa saat, mereka diperintahkan untuk menuju titik nol ledakan dan mengamati eksklusif daya hancurnya.

Mereka sama sekali tidak tahu jikalau beberapa tahun kedepan, resiko akhir terpapar radiasi tinggi mengantarkan mereka pada penyakit mematikan.

Tentara menyaksikan ledakan nuklir selama Operasi Tumbler-Snapper. 2.100 marinir ikut serta pada uji coba pada 1 Mei 1952

Kru kapal induk USS Fall River menonton ledakan atom selama Operasi Crossroad di tahun 1946

Dengan berpakaian santai, mereka menonton ledakan selama Operasi Crossroads

Konsekuensi Mengerikan


Sisa atau serpihan-serpihan bab radioaktif yang terlepas di atmosfer sehabis senjata nuklir meledak dan terbawa oleh udara dikenal sebagai Fall-out. Gejala ini disebut juga dengan istilah Black Rain, merujuk pada bahan yang berterbangan dan jatuh ke bumi yang berisi abu radioaktif.

Pada 2002, sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS untuk kongres menyatakan bahwa akhir paparan radioaktif yang dihasilkan dari uji coba senjata nuklir di seluruh dunia, telah membunuh secara tak eksklusif 11.000 orang Amerika alasannya yaitu terjangkit kanker.

Ini yaitu perjuangan pertama untuk memperkirakan jumlah penderita kanker yang dipicu akhir kegiatan uji coba nuklir di atmosfer. Antara tahun 1951 sampai 1963, 390 bom nuklir telah diledakkan diatas tanah, 205 oleh AS, 160 oleh Uni Soviet, 21 oleh Inggris dan 4 oleh Perancis.


Dua foto diatas tidak diketahui sumbernya. Kemungkinan besar yang pertama diambil ketika Operasi Tumbler-Snapper sementara foto kedua pada uji coba Nevada, 1951

Fall-out dari ledakan telah beredar di bumi dan menciptakan populasi dunia terpapar radioaktif. Para mahir semenjak usang telah menduga paparan radioaktif-lah yang menciptakan penyakit kanker semakin meluas, namun pemerintah AS gres kali ini melaksanakan penelitian serius perihal seberapa besar jumlah korbannya.

Laporan tersebut hanya menghitung akhir ledakan sebelum tahun 1963, namun tidak termasuk tujuh ledakan yang dilakukan AS sebelum tahun 1951 menyerupai Hiroshima dan Nagasaki di tahun 1945. Jumlah 11.000 korban yaitu berhitungan minimum. Ini tidak termasuk paparan radiasi internal akhir menghirup atau tertelan partikel radioaktif. Bila dimasukkan, diperkirakan jumlah korban di AS saja mencapai 17.000 jiwa.



Video dibawah ini merekam detik-detik ketika 2.100 marinir AS ikut serta dalam Operasi Tumbler-Snapper dimana mereka masuk ke titik nol ledakan sesaat sehabis ledakan nuklir terjadi. Mereka tak sadar sedang terpapar radiasi tingkat tinggi.

Setelah sadar akan resiko ancaman terpapar radiasi, semenjak 5 Agustus 1963, tiga metode uji coba nuklir yakni uji coba di udara (atmosfer), di maritim dan di luar angkasa karenanya tidak boleh lewat Limited Nuclear Test Ban Treaty (LTBT).

Meski telah mengalami pengurangan jumlah hulu ledak yang signifikan dengan adanya kontrol proliferasi nuklir, sampai kini dunia masih mempunyai 15.500 hulu ledak nuklir aktif, dimana 93% dari jumlah tersebut dikuasai Rusia dan AS.

Sumber:
https://www.newscientist.com/article/dn1993-nuclear-test-fall-out-killed-thousands-in-us/
https://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_weapons_testing
https://id.wikipedia.org/wiki/Fall-Out
https://klikbonsai.blogspot.com/search?q=how-to-watch-nuclear-explosion
https://international.sindonews.com/read/1187793/41/rusia-kalahkan-as-ini-data-stok-nuklir-di-seluruh-dunia-1489375889
https://m.tempo.co/read/news/2017/05/02/116871337/15-500-senjata-nuklir-di-dunia-rusia-amerika-kuasai-93-persen
https://www.jawapos.com/read/2017/09/03/154876/uji-coba-nuklir-korut-terdeteksi-di-padang-getarannya-62-sr
Sumber https://www.tipsiana.com

Dulu, Uji Coba Bom Nuklir Ditonton Dari Jarak Dekat Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Admin

0 komentar:

Posting Komentar