.com - Ia yaitu seorang laki-laki asal Korea yang tertangkap oleh tentara Jepang dan dipaksa untuk berperang melawan Soviet, tertangkap lagi oleh tentara Soviet dan kembali dipaksa berperang melawan Jerman. Lagi-lagi tertangkap oleh tentara Jerman dan dipaksa bertempur mempertahankan wilayah Normandy, hingga alhasil ia ditangkap oleh tentara Amerika.
Ini yaitu dongeng wacana Yang Kyoungjong, satu-satunya tentara yang diketahui berperang pada tiga kubu negara yang berbeda.
Tak banyak yang diketahui wacana kehidupan Yang sebelum ikut terlibat dalam Perang Dunia II, selain ia yaitu warga orisinil Korea yang entah mengapa tinggal di Manchuria, tempat yang pada ketika itu dijajah Jepang. Disinilah ia tak sanggup menolak menjalani wajib militer pada tahun 1938 dan dipaksa bergabung kedalam tentara Kwantung di usia 18 tahun.
Selama pertempuran Khalkhin Gol, ia ditangkap oleh Tentara Merah Soviet dan dikirim ke sebuah kamp kerja paksa. Karena Soviet kekurangan sumber daya insan dalam perjuangannya melawan Nazi Jerman, pada tahun 1942 ia dipaksa menjadi Tentara Merah bersama ribuan tahanan perang lainnya.
Tentara Jerman asal Korea
Yang berperang untuk Soviet selama sekitar satu tahun, selama kurun waktu tersebut ia melaksanakan aneka macam pertempuran di sepanjang Front Timur, terutama pada Pertempuran Ketiga Kharkov. Dalam peperangan terakhir inilah ia lagi-lagi tertangkap dan menjadi tawanan perang negara lain.
Pihak Jerman sepertinya tak ambil pusing bagaimana seorang Korea sanggup hingga berperang untuk Soviet di Ukraina. Mereka tetap saja menjadikannya tawanan bersama ratusan tentara lain.
Sekali lagi, riwayat Yang sepertinya akan berakhir disini jikalau saja Nazi tak mempunyai kebiasaan menyebabkan tawanan perang yang tak dihukum mati menjadi tenaga 'sukarelawan' tentara angkatan darat Jerman yang dikenal sebagai Wermacht. Yang pun berkembang menjadi menjadi tentara Jerman dan diwajibkan bertempur di Ostbataillone Jerman (Batalyon Timur), Divisi Infanteri 709 Wehrmact.
Ostbataillone yaitu batolion kecil yang terdiri dari para 'sukarelawan' dari aneka macam tempat di Eropa yang dikuasai Nazi Jerman. Batalion ini digabung kedalam unit tentara Jerman yang lebih besar untuk dijadikan pasukan pengejut dan pasukan cadangan yang disediakan untuk mendukung tentara lain yang lebih berpengalaman.
Yang ketika ditangkap tentara AS di Normandy
Yang dikirim untuk membantu Jerman mempertahankan semenanjung Cotentin di Prancis sesaat sebelum D-Day, penyerbuan besar-besaran ke pantai Normandy oleh Sekutu. Ketika D-Day datang dan pasukan Sekutu berhasil menguasai pantai Normandy, Yang termasuk diantara beberapa tentara yang ditangkap oleh Resimen Infanteri Parasut 506 dari AS.
Letnan Robert Brewer dari divisi 506 menciptakan laporan bahwa ia menangkap "empat orang Asia berseragam Jerman". Secara teknis laporan tersebut benar, tapi mereka salah mengira dengan menyampaikan keempat tawanan asia tersebut (Yang termasuk didalamnya) yaitu orang Jepang.
Padahal, tiga laki-laki lainnya bergotong-royong berasal dari tempat Turkestan, sementara Yang yaitu dari Korea. Karena mereka sama sekali tak sanggup berkomunikasi dengan Yang alasannya yaitu ia tak lancar berbahasa Inggris atau Jerman, Yang dikirim ke kamp tawanan perang di Inggris, dimana ia alhasil sanggup selamat hingga berakhirnya perang.
Ketika Perang Duni II berakhir, Yang menentukan untuk tidak kembali pulang ke rumah, namun ia malah berimigrasi ke AS. Ia alhasil menetap di Illinois hingga alhasil meninggal pada tahun 1992.
Perjalanan hidupnya yang begitu menarik pada tahun 2011 dikisahkan kembali ke dalam sebuah film berjudul "My Way". Yang yaitu sosok yang begitu sial sekaligus beruntung alasannya yaitu ia terpaksa harus berperang untuk musuh-musuhnya namun alhasil sanggup selamat dari ganasnya Perang Dunia Ke-2.
Cerita menarik lain wacana PD II yang sanggup Anda simak:
Kisah Prajurit Jepang yang Menolak Menyerah Selama 29 Tahun Sumber https://www.tipsiana.com
0 komentar:
Posting Komentar