.com - Bayangkan Anda sedang duduk nyaman di dingklik pesawat, dan ketika Anda sedang terbang di ketinggian 33.330 kaki (10.159 meter), tiba-tiba pesawat meledak di udara. Setelah tak sadarkan diri, Anda lalu tersadar sedang tergeletak diatas tanah dengan sakit yang luar biasa di sekujur tubuh. Anda masih hidup dan menjadi satu-satunya penumpang yang selamat dalam ledakan tersebut.
Tepat menyerupai inilah kejadian kejadian yang dialami Vesna Vulović, dan alasannya keberuntungannya tersebut, ia dinobatkan sebagai orang yang selamat sehabis jatuh paling tinggi dari pesawat tanpa parasut oleh Guinness Book World Record.
Ini ialah kisah wacana orang-orang yang punya keberuntungan luar biasa alasannya bisa tetap hidup sehabis jatuh dari pesawat. Sejauh ini hanya empat orang yang tercatat dalam sejarah bisa selamat dari kejadian mengerikan tersebut.
Vesna Vulović
Di tahun 1972, Vulović merupakan awak pesawat maskapai penerbangan JAT airlines. Pada tanggal 26 Januari, Vesna tercatat sebagai awak pesawat DC-9 JAT Flight 367 (gambar atas). Tak ada yang janggal ketika pesawat lepas landas, tapi begitu mencapai ketinggian sekitar 33.330 kaki, sebuah bom yang telah disiapkan teroris meledak. Pesawat pecah di udara, menciptakan seluruh penumpangnya berjatuhan ke bumi.
Entah keajaiban apa yang terjadi, satu orang selamat dari ledakan tersebut.
Vesna Vulović teramat sangat beruntung. Setelah diselamatkan, dokter mengungkapkan Vesna mengalami retak tulang tengkorak dan tiga tulang belakang patah, mengakibatkan ia harus mengalami lumpuh sementara. Ia dalam keadaan koma selama 27 hari, hingga akibatnya ia bisa pulih sepenuhnya.
Setelah pulih, Vulović kembali terbang menyerupai biasa sebagai awak pesawat, mengaku ia tak takut alasannya ia "tak ingat apapun sehabis lepas landas."
Nicholas Alkemade
Pada tanggal 24 Maret 1944, pesawat pengebom yang dinaiki Sersan Nicholas Alkemade, 21 tahun, seorang anggota skuadron RAF bomber, tertembak oleh Jerman sehabis penyerbuan terhadap kota Berlin. Pesawat pembomnya diserang oleh penerbang Luftwaffe dan terbakar di udara.Pesawat yang terbakar tersebut kehilangan kontrol dan berputar di udara. Naas, parasut milik Alkemade ikut terbakar. Daripada harus mati terbakar, ia akibatnya tetapkan lebih baik mati jatuh dari ketinggian. Akemade akibatnya nekat melompat dari atas pesawat tanpa parasut.
Nicholas jatuh dari ketinggian 18.000 kaki (5.486 m). Tubuhnya terhempas ke pohon pinus dan menghantam salju tebal yang menutup permukaan tanah dibawahnya. Ajaib, ia bisa menggerakkan tangannya dan hanya mengalami kaki terkilir. Pesawat pembom yang ia tumpangi akibatnya jatuh dan membunuh semua yang ada didalamnya.
Alkemade dengan cepat tertangkap oleh tentara Nazi dan entah bagaimana malah dijadikan jagoan yang dikultuskan oleh tentara Jerman alasannya keberaniannya melompat tanpa parasut. Mereka begitu terkesan sampai-sampai menganugerahkan medali penghargaan atas keberaniannya terlepas dari kenyataan ia ialah tawanan perang.
Alan Magee
Alan Magee ialah juru tembak di pesawat selama Perang Dunia II. Pada 3 Januari 1943 sayap kanan pesawat B-17 Flying Fortress tertembak, lagi-lagi oleh penerbang Luftwaffe Jerman. Magee mengalami luka jawaban tembakan Jerman tapi tetap berusaha keluar dari posisi senapan pesawat. Kehilangan sayap kanan, pesawat pembom tersebut berputar-putar tak terkontrol di udara, menukik menuju daratan.Sama persis menyerupai Alkamade, parasut Magee juga terbakar dalam pesawat. Ia juga lebih menentukan melompat daripada mati bersama pesawat yang terbakar. Ia melompat dan tak sadarkan diri sehabis jatuh dari ketinggian 6.000 meter.
Alan Magee jatuh menimpa atap beling gedung stasiun kereta api St. Nazaire. Entah bagaimana, atap beling yang hancur meredam benturan badan Magee. Tim penyelamat menemukan ia masih hidup terkapar di lantai. Ia menderita 28 luka jawaban serpihan, beberapa serpihan tulang patah, luka di serpihan hidung dan mata, kerusakan paru-paru dan ginjal dan tangan kanannya nyaris putus, tapi ia selamat.
Ivan Chisov
Catatan tertua terkait orang yang bisa selamat sehabis jatuh dari pesawat ialah Ivan Chisov. Chisov ialah Letnan angkatan udara Soviet yang selamat sehabis jatuh dari ketinggian 22.000 kaki (6.700 m) ketika pesawat pembom Ilyushin II-4 tertembak oleh penerbang Jerman.Saat pertempuran masih berlangsung di sekitar pesawat pembom yang menukik jatuh, ia menentukan tak segera membuka parasut, hingga ia yakin tak lagi terlihat oleh tentara Jerman. Tragisnya ia pingsan sesaat sehabis melompat dari pesawat dan tak lagi bisa menarik tali pembuka parasut.
Chisov secara gila bisa selamat. Jatuh dengan kecepatan sekitar 200 km/jam, ia menghantam tepi jurang bersalju dan jatuh berguling ke bawah. Ia menderita patah tulang kaki, panggul, dan beberapa tulang belakang tapi akibatnya bisa pulih sempurna. Hanya butuh tiga bulan hingga ia kembali bisa terbang.
Catatan:
Pada 2009, ada bukti gres terkait penyebab jatuhnya pesawat JAT Flight 367. Pesawat tersebut ternyata jatuh tertembak pejuang Czechnya ketika terbang dengan ketinggian rendah. Kasus tersebut belum sepenuhnya terpecahkan, tapi bisa jadi bukti berpengaruh yang menepis dongeng fantastis jika pesawat jatuh dari ketinggian 33.300 kaki. Sumber https://www.tipsiana.com
0 komentar:
Posting Komentar