.com - Beberapa waktu yang lalu, dongeng perihal seorang wanita yang menolong seorang gelandangan menjadi viral di dunia maya. Ia melihat seorang laki-laki tunawisma menangis dan memutuskan untuk menolong serta mengubah hidup sang gelandangan.
Orang-orang begitu terharu melihat kebaikannya. Keluarganya bahkan menyambut laki-laki gelandangan tersebut dengan hangat bagai keluarga sendiri. Sayangnya, kebaikan keluarga ini dibalas dengan cara yang paling menyakitkan.
Keluarga Wilkinson menolong Aaron Barley, 24 tahun, ketika melihatnya sedang mengemis. Ia diberi makan, pakaian, daerah tinggal bahkan diberi pekerjaan di perusahaan suaminya. Keluarga ini berharap laki-laki tersebut bisa menerima kehidupan gres dan punya masa depan. Yang tak mereka tahu, kebaikan inilah yang akan menghancurkan hidup mereka.
Peter Wilkinson, suami si wanita baik hati tersebut, sedang berjalan pagi bersama anjingnya. Sementara istrinya, Tracey dan anak laki-lakinya yang berusia 13 tahun, Pierce, tinggal di rumah. Saat sang suami pulang, ia curiga. Istrinya biasanya selalu menyediakan secangkir teh di meja begitu suaminya pulang jalan pagi. Tapi kali ini tak ada teh tersedia.
Peter sadar ada yang salah pagi itu dan ia pribadi mencari istrinya. Ternyata istrinya telah tewas dalam kamar dan anak laki-lakinya juga sedang sekarat di kamar lain. Sang pelaku yang tak lain yakni Barley, si gelandangan, ternyata menunggu kedatangan Peter dan menyerangnya dengan menikam badan Peter sebanyak enam kali. Pelaku kemudian melarikan diri dengan kendaraan beroda empat Land Rover milik Peter. Untungnya Peter yang terluka parah masih bisa menelpon sumbangan hingga dirinya bisa tertolong.
Pada media, Peter Wilkinson bersaksi, "Aku selalu jalan pagi bersama anjingku tiap pukul 7 dan Tracey selalu menyediakan teh di meja dapur begitu saya pulang. Pada hari Rabu pagi tersebut, tak ada teh tersedia."
"Beginilah cara setan itu membalas kebaikan kami. Aku merasa bersalah seumur hidupku alasannya membiarkan lelaki itu bisa begitu akrab dengan keluargaku."
Peter Wilkinson mengaku, dikala ia harus kembali ke rumah bersama putrinya Lydia (putrinya selamat alasannya tinggal di asrama kampus), yakni hal yang paling berat dalam hidupnya.
Awal Oktober 2017, pengadilan Birmingham, Inggris, menjatuhi Aaron Barley eksekusi seumur hidup alasannya membunuh dua orang sekaligus. Namun motif pembunuhan hingga dikala ini masih misteri. Barley sama sekali tak mengatakan penyesalannya. Satu-satunya yang ia sesali yakni gagal membunuh Peter Wilkinson.
Sumber https://www.tipsiana.com
0 komentar:
Posting Komentar